Pep Guardiola mengungkapkan kekecewaannya setelah Manchester City gagal mempertahankan keunggulan tiga gol dalam pertandingan melawan Feyenoord, yang berakhir imbang 3-3.
Pelatih asal Spanyol ini mengakui bahwa timnya mengalami masalah mental yang signifikan, yang berkontribusi terhadap kebangkitan lawan di babak kedua. Momen-momen krusial, seperti kebobolan gol pertama yang seharusnya dapat dihindari, memperlihatkan kelemahan stabilitas mental di kalangan pemain, terutama setelah serangkaian hasil buruk belakangan ini.
Guardiola menyebutkan bahwa meskipun City awalnya bermain dengan baik dan unggul 3-0, kepercayaan diri pemain mulai menurun setelah Feyenoord mencetak gol pertama. Hal ini membuat skuadnya panik dan kehilangan kendali atas pertandingan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputar GOAL BUSHIDO.
Comeback Spektakuler Manchester City Bangkit dari Ketertinggalan
Manchester City mengalami comeback spektakuler saat melawan Feyenoord di Liga Champions, meskipun sempat unggul 3-0. Dalam pertandingan yang berlangsung di Etihad Stadium, City memimpin melalui dua gol dari Erling Haaland dan satu gol dari Ilkay Gundogan. Namun, Feyenoord berhasil bangkit di babak kedua dengan mencetak tiga gol dalam 15 menit terakhir pertandingan, menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Gol-gol dari Anis Hadj Moussa, Santiago Gimenez, dan David Hancko membuat City kehilangan kesempatan untuk meraih kemenangan yang sangat dibutuhkan. Hasil ini memperpanjang krisis City, yang kini telah gagal menang dalam enam pertandingan berturut-turut di semua kompetisi.
Pelatih Pep Guardiola menyebut bahwa timnya “kena mental” setelah mengalami comeback tersebut. Guardiola mengakui bahwa mental timnya tidak stabil, terutama setelah serangkaian hasil buruk belakangan ini.
Menurutnya, City bermain cukup baik di babak pertama, tetapi kehilangan konsistensi dan stabilitas di babak kedua, yang memungkinkan Feyenoord untuk memanfaatkan situasi dan mencetak gol. Guardiola menekankan bahwa timnya perlu memperbaiki mentalitas dan fokus untuk kembali ke jalur kemenangan di pertandingan-pertandingan mendatang.
Pep Guardiola: “Kena Mental!”
Pep Guardiola mengakui bahwa Manchester City kena mental setelah mereka gagal mempertahankan keunggulan tiga gol melawan Feyenoord di Liga Champions. Dalam pertandingan yang berlangsung di Etihad Stadium, City memimpin 3-0 melalui dua gol dari Erling Haaland dan satu gol dari Ilkay Gundogan.
Namun, Feyenoord berhasil bangkit dan mencetak tiga gol dalam 15 menit terakhir pertandingan, menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Guardiola menyebut bahwa timnya “kena mental” karena mereka tidak mampu menjaga konsistensi dan stabilitas permainan, terutama setelah serangkaian hasil buruk yang mereka alami belakangan ini.
Guardiola menekankan bahwa mentalitas timnya perlu diperbaiki untuk mengatasi situasi sulit ini. Dia mengakui bahwa kekalahan beruntun dan hasil imbang yang mengecewakan telah membuat timnya rapuh dan mudah panik ketika kebobolan.
Guardiola juga menyatakan bahwa meskipun timnya bermain cukup baik di babak pertama, mereka kehilangan kendali atas permainan setelah gol pertama Feyenoord. Untuk kembali ke jalur kemenangan, Guardiola menegaskan pentingnya memperbaiki mentalitas dan fokus tim dalam menghadapi pertandingan-pertandingan mendatang.
Baca juga: Thom Haye Bela Indonesia Dengan Kaki Terkilir Saat Melawan Arab Saudi
Gol-gol Penentu Kemenangan
Dalam pertandingan melawan Feyenoord di Liga Champions, Manchester City sempat unggul 3-0 berkat gol-gol dari Erling Haaland dan Ilkay Gundogan. Haaland membuka skor melalui penalti pada menit ke-44 setelah pelanggaran di area penalti oleh pemain Feyenoord. Gundogan kemudian menambah keunggulan dengan tendangan voli yang berubah arah setelah membentur tubuh lawan pada menit ke-50.
Haaland melengkapi gol gandanya hanya tiga menit kemudian, memanfaatkan umpan dari Matheus Nunes untuk menjadikan skor 3-0. Namun, meski unggul tiga gol, City gagal mempertahankan keunggulan tersebut.
Feyenoord menunjukkan semangat juang yang luar biasa dengan mencetak tiga gol dalam 15 menit terakhir pertandingan. Anis Hadj Moussa memanfaatkan kesalahan pertahanan City untuk memperkecil skor menjadi 3-1 pada menit ke-75. Santiago Gimenez kemudian mencetak gol kedua Feyenoord pada menit ke-82, memanfaatkan situasi kacau di kotak penalti.
Gol penentu yang menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dicetak oleh David Hancko pada menit ke-89, melalui sundulan setelah menerima umpan akurat dari Igor Paixao. Hasil imbang ini menunjukkan bahwa City “kena mental” seperti yang disebut oleh Pep Guardiola, karena mereka tidak mampu menjaga konsistensi dan stabilitas permainan di babak kedua.
Tantangan Selanjutnya Manchester City
Manchester City menghadapi tantangan besar setelah mengalami comeback yang mengecewakan melawan Feyenoord. Salah satu tantangan utama adalah memperbaiki mentalitas tim yang disebut Pep Guardiola “kena mental” setelah gagal mempertahankan keunggulan tiga gol.
Guardiola menekankan pentingnya memperbaiki konsistensi dan stabilitas permainan tim, terutama di saat-saat krusial. Selain itu, absennya beberapa pemain kunci seperti Rodri karena cedera juga menjadi tantangan besar bagi City. Guardiola harus menemukan cara untuk menjaga performa tim tetap kompetitif meskipun tanpa kehadiran pemain-pemain vital ini.
Tantangan berikutnya bagi Manchester City adalah menghadapi jadwal pertandingan yang padat dan berat. Setelah pertandingan melawan Feyenoord, City akan bertanding melawan tim-tim kuat seperti Tottenham Hotspur, Crystal Palace, dan Manchester United dalam beberapa minggu ke depan.
Guardiola harus memastikan bahwa timnya siap secara fisik dan mental untuk menghadapi tekanan dari pertandingan-pertandingan ini. Rotasi pemain yang efektif dan strategi yang tepat akan sangat penting untuk menjaga performa tim di semua kompetisi. Dengan tantangan-tantangan ini, Guardiola dan timnya harus bekerja keras untuk kembali ke jalur kemenangan dan mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen.
Kesimpulan
Pep Guardiola, pelatih ikonik Manchester City, mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya mengalami kekalahan mengejutkan meskipun sempat unggul tiga gol dalam pertandingan yang penuh emosi. Dalam pandangannya, kepergian mentalitas tim menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya comeback dramatis dari lawan.
Guardiola menegaskan bahwa mentalitas yang kuat merupakan elemen krusial dalam sepak bola. Dan dan ketika sebuah tim kehilangan fokus atau kepercayaan diri, maka segala usaha dan strategi yang diterapkan bisa menjadi sia-sia. Ia menyoroti betapa pentingnya menanamkan rasa percaya diri dan ketangguhan di dalam diri pemain, karena dalam pertandingan yang kompetitif. Lalu tekanan untuk mempertahankan keunggulan sering kali menjadi tantangan tersendiri.
Menghadapi kenyataan pahit ini, Guardiola mendorong anak asuhnya untuk mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut dan segera kembali bangkit. Ia berpendapat bahwa insiden ini seharusnya menjadi momen refleksi bukan hanya untuk memperbaiki aspek teknis permainan. Dan tetapi juga untuk membangun ketahanan mental yang lebih baik di masa depan. Guardiola yakin bahwa dengan mengatasi kelemahan mental yang muncul.
Manchester City akan lebih siap dalam menghadapi pertandingan-pertandingan mendatang, terutama dalam kompetisi yang semakin ketat. Dengan kombinasi kekuatan fisik dan mental, dia percaya bahwa timnya dapat mencapai performa optimal dan tidak mengulangi kesalahan serupa. Lalu sehingga dapat bersaing dengan lebih efektif di level tertinggi.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang sepak bola menarik lainya hanya dengan klik goalbet1x2.com.