Barcelona menunjukkan kelasnya sebagai juara bertahan dengan menghancurkan Chelsea 4-1 di Stamford Bridge, melengkapkan kemenangan agregat 8-2 di semifinal Liga Champions Wanita. Kemenangan ini mengantarkan tim asal Spanyol tersebut ke final untuk ketiga kalinya dalam empat musim terakhir. GOAL BUSHIDO, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola wanita hari ini, simak pembahasan ini.
Barcelona langsung mengambil kendali permainan sejak menit awal. Aitana Bonmatí, pemegang Ballon d’Or, membuka skor dengan menerobos pertahanan Chelsea yang kacau. Dua gol tambahan dari Ewa Pajor dan Claudia Pina sebelum turun minum memastikan Barcelona unggul 3-0 di babak pertama, mengubur harapan Chelsea untuk comeback.
Chelsea yang masih memimpin klasemen WSL tampak tak berdaya menghadapi permainan cepat dan terorganisir Barcelona. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi ambisi The Blues yang ingin meraih quadruple musim ini.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kelemahan Taktik Chelsea yang Terungkap
Pertandingan ini mengungkap kelemahan taktis Chelsea di level Eropa. Pertahanan mereka terus kesulitan menghadapi serangan balik cepat Barcelona, seperti yang terjadi pada leg pertama. Komunikasi buruk antara Niamh Charles dan kiper Hannah Hampton menghasilkan gol keempat Barcelona melalui Salma Paralluelo di babak kedua.
Chelsea sebenarnya menciptakan 19 peluang, tetapi hanya tujuh yang mengarah ke gawang. Kurangnya ketajaman di depan gawang menjadi masalah utama, sementara Barcelona dengan efisien mengubah peluang menjadi gol.
Kekalahan agregat 8-2 ini menunjukkan jarak kualitas yang semakin lebar antara Chelsea dengan elite Eropa, meski mereka masih dominan di kompetisi domestik Inggris.
Baca Juga: Waralaba Baru NWSL BOS Nation Berganti Nama Baru Menjadi Boston Legacy FC
Perbandingan dengan Pertemuan Sebelumnya
Ini merupakan pertemuan ketiga berturut-turut kedua tim di semifinal Liga Champions Wanita. Jika sebelumnya Chelsea hanya kalah tipis (agregat 1-2 dan 1-3), kekalahan kali ini lebih telak dan menunjukkan regresi performa mereka di level Eropa.
Barcelona justru semakin matang di bawah asuhan Jonatan Giraldez. Tim ini kini memiliki kedalaman skuad dan variasi serangan yang membuat mereka sulit dihentikan. Bonmatí, Graham Hansen, dan Pina menjadi trio kreatif yang terlalu kuat untuk pertahanan Chelsea.
Kekalahan ini juga menyoroti tantangan besar bagi pelatih Sonia Bompastor yang menggantikan Emma Hayes. Meski sukses di domestik, Chelsea masih perlu banyak perbaikan untuk bersaing di level tertinggi Eropa.
Masa Depan Kedua Tim
Barcelona akan menghadapi juara bertahan Lyon atau Paris Saint-Germain di final di Lisbon bulan depan. Dengan performa saat ini, mereka berpeluang besar meraih gelar kedua mereka di kompetisi ini.
Sementara Chelsea harus bangkit dan fokus pada target domestik. Mereka masih memimpin klasemen WSL dengan keunggulan enam poin, sudah memenangkan Piala Liga, dan akan bermain di final Piala FA. Potensi treble domestik bisa menjadi penghibur atas kekecewaan di Eropa.
Namun jelas, Chelsea perlu evaluasi mendalam jika ingin mengejar ketertinggalan dari Barcelona dan Lyon di level Eropa. Rekrutan pemain berkualitas dan penyempurnaan taktik menjadi keharusan untuk musim depan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola wanita terbaru lainnya hanya dengan klik goalbushido.com.