Kylian Mbappe dan Vinicius Junior adalah dua bintang besar yang baru-baru ini menjadi sorotan di Real Madrid, klub raksasa sepak bola Spanyol yang dikenal dengan deretan pemain legendarisnya.
Kehadiran Mbappe di Santiago Bernabeu pada musim debutnya membawa harapan besar, sementara Vinicius Junior yang sebelumnya menjadi bintang tim justru menghadapi penurunan performa. Artikel ini membahas secara mendalam dinamika antara dua pemain berbakat ini yang, meskipun sama-sama membawa potensi besar, menghadapi tantangan saat bergabung dalam satu tim yang sama, langsung saja klik link berikut ini GOAL BUSHIDO.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Debut Gemilang Mbappe vs Penurunan Vinicius
Musim debut Kylian Mbappe bersama Real Madrid sangat impresif. Penyerang asal Prancis ini mencatatkan 39 gol dan 5 assist dari 53 pertandingan di berbagai kompetisi, menjadikannya pemain paling produktif di skuad Carlo Ancelotti. Mbappe tampil bertenaga dengan gaya bermain eksplosif dan tajam di depan gawang. Membuktikan kualitasnya sebagai salah satu striker terbaik dunia saat ini.
Di sisi lain, Vinicius Junior yang musim lalu sempat masuk kandidat Ballon d’Or, mengalami penurunan drastis. Musim ini, winger asal Brasil tersebut hanya mencetak 20 gol dan 16 assist. Turun jika dibandingkan dengan musim sebelumnya yang mencetak 25 gol dan 12 assist. Penurunan ini menimbulkan tanda tanya di kalangan penggemar dan analis mengenai apakah kedatangan Mbappe memengaruhi performa Vinicius Junior.
Benturan Gaya Bermain Kylian Mbappe dan Posisi di Lapangan
Salah satu faktor utama yang menyebabkan ketegangan antara Mbappe dan Vinicius adalah posisi dan gaya bermain mereka yang sangat mirip. Keduanya merupakan pemain yang mengandalkan kecepatan tinggi, dribel kuat, dan naluri menyerang dari sisi kiri lapangan. Situasi ini membuat pelatih Carlo Ancelotti harus melakukan penyesuaian taktik agar dapat menampung keduanya, tetapi hasilnya belum begitu membuahkan harmoni optimal.
Analis sepak bola, Fabio Capello, menyoroti bahwa baik Mbappe maupun Vinicius lebih nyaman bermain di posisi melebar di sisi kiri, bukan sebagai penyerang tengah atau winger kanan. Ketika keduanya dipaksakan bermain bersama, salah satu dari mereka harus mengalah dan bermain di posisi yang kurang ideal. Sehingga menyebabkan pergerakan mereka saling bertabrakan dan menurunkan efektivitas serangan.
Baca Juga: Elkan Baggott Disambut Fans Blackpool, Desak Jadi Pemain Permanen!
Adaptasi Taktik dan Tantangan Pelatih
Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan taktik untuk mengakomodasi kedua bintang serang, Kylian Mbappe dan Vinicius Junior. Mereka memiliki gaya bermain dan posisi dominan yang serupa di sisi kiri lapangan. Ancelotti mencoba berbagai pendekatan formasi untuk memfasilitasi keduanya. Termasuk menukar peran Mbappe dan Vinicius agar dapat menciptakan kombinasi yang lebih matang. Meski begitu, hasil penyesuaian ini belum mencapai keseimbangan optimal di lini depan. Terkadang masih menimbulkan dinamika yang mempersulit kedua pemain untuk tampil maksimal secara bersamaan.
Selain itu, Ancelotti harus berjuang mengatasi adaptasi Mbappe yang membutuhkan waktu untuk menyesuaikan gaya bermainnya dengan strategi tim yang sudah berjalan. Serta bagaimana mengelola ego besar kedua pemain agar tidak saling bertabrakan. Kondisi ini membuat pelatih harus kreatif dalam experiment posisi dan peran masing-masing pemain saat pertandingan. Termasuk mempertimbangkan untuk mengorbankan peran Vinicius agar Mbappe dapat lebih optimal. Hal ini menunjukkan kompleksitas pengelolaan skuad berisi pemain kelas dunia yang semuanya ingin menjadi pusat perhatian dalam serangan.